Keharuman asap daging yang dibakar muncul ketika dipanggang, rasa bumbu racikannya dan legitnya daging sate maranggi sangat memanjakan lidah.
Ilustrasi diatas hanya untuk sekedar pengetahuan saja tentang jenis-jenis sate, salah satu khasanah memperkaya kuliner di nusantara. Sekarang saya akan perkenalkan sate maranggi khas Purwakarta yang dikemas dengan kemasan kaleng layaknya daging olahan kalengan seperti kornet. Tapi jangan berfikir kuliner ini kaleng-kaleng alias asal-asalan yang penting beda. Tidak !, bukan seperti itu.
Anda pasti mengenal Kornet. Daging dalam kemasan kaleng. Kalau kornet isinya daging yang sudah diblender hingga jadi bubur daging. Tapi, kalau sate maranggi kemasan kaleng buatan ibu tiga anak bernama Lina Herlina ini tidak demikian. Isinya sama, sebagaimana anda menikmati sate maranggi langsung dilokasi dagangan. Irisan daging seperti bahan baku untuk sate maranggi yang biasa dihidangkan langsung ditempat. Bedanya, kemasan kaleng sate maranggi yang diberi nama SASATE ini tidak dilengkapi tusukan sate didalam kemasan kalengnya.
Menurut Lina Herlina, ketika ditemui di rumah makan SASATE miliknya di Kp. Panday RT. 02 RW. 01, Desa Sawahkulon, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (2/1/2020) petang, dirinya kepikiran buat sate maranggi dalam kemasan kaleng di masa sulit pandemi covid-19 melanda, sehingga bisnis kuliner garapannya bersama “gank-nya” dikomunitas Usaha Kecil Menengah (UKM) binaan bidang UMKM pada Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Purwakarta merosot tajam hingga mencapai batas nyaris minus.