Sang Pendiri Purwakarta yang Nyaris Terlupakan

Kegiatan Napak Tilas ini, menurut pemimpin warga Nahdliyin di Purwakarta ini, sejatinya merupakan simbol mengenang perjalanan dan perjuangan Dalem Sholawat dalam mendirikan Purwakarta.

Di tempat yang sama, Koordinator BELA PURWAKARTA, Aa Komara Cakradiparta, mengucapkan Terima Kasih kepada Dzuriyah Dalem Sholawat yang telah menyambut dengan hangat penuh kekeluargaan serta kepada seluruh delegasi Purwakarta yang telah menghadiri Haul Ke 151 Kanjeng Dalem Sholawat.

Turut serta dalam delegasi ini di antaranya Keluarga Besar Syekh Baing Yusuf dan DKM Masjid Agung Baing Yusuf, perwakilan keluarga Dalem Santri / R.A.A. Surianata ( kakak dari Dalem Sholawat yang dimakamkan di Wanayasa ),
Sekertaris Dinas Arsip dan Perpustakaan Kab. Purwakarta, Ir. Yayat Hidayat, perwakilan komunitas dan organisasi di Purwakarta, di antaranya Ali Novel Magad, dari Dewan Kesenian Kabupaten Purwakarta, perwakilan media di antaranya Heri Kusnandar dari Purwakarta TV, serta sejumlah masyarakat Purwakarta lainnya.

Aa Komara menegaskan hal hal yang urgent pasca Haul di antaranya penamaan Jalan Dalem Sholawat di Purwakarta sebagai pengakuan sejarah yang bersifat fundamental karena status beliau sebagai pendiri dan pemberi nama Purwakarta, ini untuk menyempurnakan atensi kita terhadap sejarah, seperti kita ketahui bersama, sebelumnya telah ada nama jalan Syekh Baing Yusuf yang merupakan mitra berjuang Dalem Sholawat dalam merintis dan menata Purwakarta, mereka ini ibarat kedua sosok Dwi Tunggal yang tak terpisahkan.

Selain itu, tentunya dalam kegiatan kemasyarakatan dan kepemerintahan di Purwakarta senantiasa melibatkan spirit perjuangan beliau, umaro yang juga ulama ( pemimpin yang relijius / spiritualis )

Selanjutnya, Aa Komara menambahkan pada setiap moment peringatan Hari Jadi Purwakarta yang substansi nya adalah dalam rangka memperingati lahirnya nama Purwakarta ( 20 Juli 1831 ) yang merupakan pemberian dari Dalem Sholawat, seyogyanya Pemkab Purwakarta mengundang serta Keluarga Besar Dalem Sholawat dari Bogor.

Prinsipnya, edukasi dan sosialisasi ketokohan beliau perlu dimaksimalkan hingga masyarakat terutama generasi muda tidak merasa asing, jangan sampai mereka menjadi Generasi MALIN KUNDANG yang melupakan Asal Usul.

Ketua DKM, Masjid Agung At-Thohiriyah yang juga merupakan Generasi ke 7 dari Dalem Sholawat, Raden Muhammad Padmanegara, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh jema’ah yang menghadiri Haul, dan terkhusus untuk Purwakarta, beliau menyampaikan akan melaksanakan kunjungan balasan ke Kota Purwakarta dan berziarah ke makam Syekh Baing Yusuf dalam waktu dekat

Haul ditutup dengan pemaparan dakwah dari, K.H. Lukman Saleh Mar’ie. (***)