Dengan itu, pihaknya bersama para pedagang lainnya sebanyak kurang lebih 300 orang pedagang langsung pindah pada tanggal 28 Pebruari 2021, menghuni berjualan di kios darurat yang berada di belakang pasar lama tepatnya di halaman terminal yang belum digunakan.
Namun sayang sejak pindahnya berjualan di kios darurat hingga kini barang dagangannya tak pernah ada yang laku, sepi pembeli, karena pengunjungnya tidak ada. Hal itu disebabkan para pedagang yang berada di Blok A dan Blok B tidak mau pindah ke kios darurat. Hal itu terjadi diduga pihak pengelola pasar Ciranjang kurang tegas, Ucapnya.
Sementara itu, Salah seorang perwakilan dari UPTD Pasar Ciranjang, Irwan Ridwan (49) menambahkan, memang benar adanya para pedagang yang sudah menghuni kios darurat, sering komplen, mengadu pada pihaknya, karena jualannya tidak laku akibat pedagang lainnya belum pindah.
Sebenarnya hal tersebut, telah dilakukan berbagai upaya dengan maksimal, seperti halnya melakukan penutupan gerbang masuk pasar, gang H. Muslih yang menuju pasar dan menutup gerbang batas dengan jalur pasar Metro.