Salah satunya, kata dia, bisa dengan membiasakan atau meningkatkan kesadaran mengenai perilaku hidup bersih dan sehat. Dan mendorong supaya para pedagang bisa lebih meningkatkan kebersihan di lingkungan pasar. “Kalau pasarnya bersih, dipastikan pembeli pun akan merasa lebih nyaman,”ujarnya.
Di masa pandemi ini pun, pihaknya telah meminta kepada seluruh pengelola pasar untuk menyiapkan tempat cuci tangan. Termasuk, meminta supaya mengintensifkan penyemprotan di seluruh areal pasar. Supaya, tercipta rasa aman bagi pedagang yang ada di pasar maupun pengunjung dari penyebaran Covid-19.
“Pasar, selama ini menjadi simpul kerumunan masyarakat. Untuk itu, harus disiapkan upaya pencegahan. Supaya penyebaran virus corona bisa diantisipasi,” demikian Ambu Anne.
Terpisah, melalui pesan WhatsApp-nya Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Dra. Hj. Karliati Juanda, MM menyatakan perubahan buka pasar dari 2 hari menjadi 4 hari dimulai sejak tanggal 1 Maret 2021. Namun baru adaptasi membiasakan pedagang dan memperkenalkan kepada masyarakat agar mereka tahu dan sambil mensosialisasikan menjaga bersama kebersihan pasar.
“Launchingna nanti diperkirakan bulan Juli 2021 mengingat sekarang masih pandemi corona belum tuntas dikhawatirkan jika di launching sekarang akan menimbulkan kerumunan. Sekarang membiasakan pedagang dulu,”demikian Kepala DKUPP, Karliati Juanda. (jainul abidin/hms)