Sebetulnya untuk urusan calon Gubernur bukan ranahnya ARM tapi untuk urusan calon Bupati tentu ARM memiliki peran juga. Sebagaimana kita ketahui bahwa KDM ketika masih di GOLKAR sudah mendeklarasikan calonnya. Apa untungnya bagi dia? Padahal mungkin dia tahu, jangan-jangan nanti calon yang dia dukung dapat berbalik menentangnya. Saya memiliki dugaan KDM memiliki kuncinya yaitu penguasaan pengelolaan proyek atau bisnis yang nantinya akan dia kendalikan. Kedua mungkin jaringan, baik organisasi maupun birokrasi yang akan dia kontrol. Hal inipun dia lakukan kepada ARM sehingga ARM kesulitan dalam mencari sumber pendanaan untuk kampanye tahun 2024 ini.
Apakah KDM masih kuat di Purwakarta? Untuk menjawab ini perlu kiranya kita kembali pada kunci yang dipegang yaitu sumber dana dan penguasaan jaringan dan organisasi. Mitra dan teman dekat KDM sering memanggil KDM dengan sebutan “Raja”. Menurut saya ini menunjukkan betapa kekuatan KDM yang cukup dominan seperti Raja yang harus diikuti kemauannya. Oleh karena itu jika merujuk pada pola dan tabiat dia dalam memimpin ada kemungkinan dia akan habis-habisan mengahabisi GOLKAR di wilayah yang dia kuasai. Kali ini dia tidak hanya cukup ingin jadi Gubernur dan menjadi King maker Bupati Purwakarta, tapi balas dendam. Tapi jika saja GOLKAR Purwakarta solid dan dapat dukungan kekuatan lain maka bukan tidak mungkin ada sosok berani yang menentang keras KDM.
Bagaimana posisi dan daya tawar ARM? Inilah yang menjadi kunci peta politik di Purwakarta. Jika saja ARM memiliki dua kunci yaitu sumber dana dan jaringan tentu dia akan melawan dan terus berjuang untuk Purwakarta 1. Tapi sebaliknya jika dia tidak memiliki dua itu mungkin KDM akan menyingkirkannya. Jadi syaratnya kerjasama dengan musuh dalam hal ini KDM dan ARM harus adanya keseimbangan kekuatan. Langkah ARM sekarang harus membuat keseimbangan ini, agar KDM mau bekerjasama. Jika KDM dan ARM dalam keadaan seimbang akan memaksa KDM untuk bekerja sama. Sebab kalau tidak dua-duanya bisa bubar, dan ini menguntungkan politisi lain (kuda hitam).
Jika saja KDM dan ARM terus bertikai dan dua-duanya all out akan merugikan keduanya sebab dulu keduanya punya sejarah bersama. Ini dilemma bagi ARM sebab ketika dia mempermasalahkan KDM pasti juga ARM terlibat, apalagi terkait hukum. Oleh karena itu dua kunci itulah yang harus dia siapkan yaitu sumber dana dan jaringan. Kekuatan KDM lainnya adalah penguasaan medsos yang cukup baik dan ini menjadi serangan udara efektif untuk mendongkrak popularitasnya. Tapi untuk di Purwakarta saya yakin serangan udara yang dia buat tidak akan sekuat di luar Purwakarta. Apalagi jika calon yang dia usung tampak seperti boneka yang malah hanya mengandalkan tuannya. Ini bisa menjadi serangan bagi posisi calon dari KDM.
KDM sedang menghadapi dilema juga sebab GERINDRA tentu memiliki pola dan tradisi lain yang belum tentu seirama dengan kebiasaan KDM. Saya yakin tanpa dukungan orang kuat di GERINDRA, KDM juga akan banyak berselisih dengan mitra politiknya di GERINDRA, bahkan terdengar kabar banyak yang tidak nyaman atas kehadirannya di GERINDRA, Wallahu a’lam (Mang Asep Purwa, GABER)