Opini  

Purwakarta Pasca Berakhirnya Jabatan Bupati ARM

Dr. H. Srie Muldrianto M.Pd

Masa tunggu atau masa kekosongan ini akan menjadi peluang bagi siapapun untuk memanfaatkan situasi, tentu untuk mengurangi tensi politik akan diambil jalan yang moderat.

Siapa yang memiliki peluang untuk memanfaatkan situasi ini? Tentu partai penguasa yang sekarang memiliki wewenang untuk mengaturnya. Beberapa hal yang menjadi perhatian adalah sebagai berikut:

  1. Di tingkat pusat KDM tampaknya dalam posisi yang lebih lemah, karena ada kecenderungan KDM sedang dipinggirkan oleh GOLKAR atau paling tidak dia tidak memiliki power yang kuat. Oleh karena itu isu KDM akan pindah partai itu mungkin tidak salah, mungkin pilihannya jatuh pada partai yang tidak pro pemerintah yang berkuasa sekarang dan yang paling memungkinkan ke NASDEM.
  2. GOLKAR tentu memahami situasi ini oleh karena itu tentu akan sangat berhati-hati agar jangan sampai suara GOLKAR di Jawa barat suaranya tidak turun. Karena kita tahu bahwa KDM sudah banyak meninggalkan loyalisnya di berbagai organisasi dan Lembaga pemerintah terutama di Purwakarta. Di lain pihak saya yakin masih banyak juga orang yang berwajah dua terutama para ASN.
  3. GOLKAR memiliki karakter yang berbeda dengan partai lain, GOLKAR banyak friksi dan kepentingan karena tidak ada tokoh yang dominan seperti di PDIP atau Demokrat juga NASDEM. Oleh karena itu mungkin saja KDM masih tetap di GOLKAR kecuali nanti dalam PILKADA KDM tidak maju baik sebagai CAWAGUB atau CAGUB. Atau mungkin ada bargain yang lain.
  4. ARM memiliki peluang menggantikan posisi KDM di Purwakarta. Oleh karena itu perlunya kecerdasan dan ketangkasan dalam memanfaatkan situasi. Pendekatan dia ke NU cukup baik tapi perlu upaya keras lagi yaitu menarik kekuatan lain yang sedang bergerilya untuk mencalonkan Bupati. Tentu yang perlu dipertimbangkan adalah siapa yang berpotensi dapat dukungan luas dan memiliki dana yang cukup, kalau saya lihat yang memungkinkan itu Ivan.
  5. ARM jangan terjebak pada kepentingan sesaat seperti sikap ekslusif sesaat yang justru membawa dia pada jebakan pada politik identitas seperti pada kasus kemaren, isu ini sangat sensitif.
  6. Calon atau Bacalon Bupati yang tidak memiliki dana dan jaringan yang cukup sebaiknya merapat atau mungkin mereka hanya mencari sensasi atau jangan-jangan mencari dana?Karena pencalonan calon Bupati lebih dari dua hanya akan menguntungkan KDM. Agak sulit mengandalkan kekuatan spanduk jika belum ada upaya nyata bagi calon Bupati. Dan yang telah berbuat nyata hanya KDM dan ARM.
  7. Jika saja Ivan ingin maju, sebaiknya bersabar dan ikut sebagai wakil Bupati / cawabup saja seraya menyiapkan untuk periode berikutnya. Perlu di ketahui bahwa struktur organisasi yang ada di Purwakarta sudah sedemikian rupa terpola kalau tidak ARM, ya KDM. Ini menjadi catatan tersendiri. Dan Ivan sendiri belum memiliki jaringan serta jejak yang jelas. Kelebihan dia adalah kuat dalam financial jika dibanding calon lain.
  8. Tampaknya KDM sudah belajar dari pengalamannya sehingga dia pasti berhati-hati dalam mengusung calonnya. Tapi saya berkeyakinan dia akan sulit untuk bermain sendirian kecuali jika GOLKAR mendukung penuh tindakannya. Dalam hal ini dia harus bargain dengan kekuatan lain untuk mengusung calonnya. Kedua Dia tahu bahwa seorang pemimpin setingkat Bupati memiliki kekuasaan yang besar sehingga belum tentu Bupati yang dia usung akan mengikuti keinginannya. Kecuali dia memiliki jabatan politik lain yang lebih tinggi misalnya Gubernur. Oleh karena itu saya menduga KDM sekarang dalam kebimbangan.
  9. KDM memiliki citra yang cukup baik khususnya di Jawa-Barat tapi di Purwakarta dia mulai ditinggalkan orang, karena selain warga Purwakarta tahu secara langsung, dia juga sudah bermukim di Subang. Citra mungkin dapat dilawan dengan citra atau citranya dihancurkan. (Mang Asep Purwa, Gaber Purwakarta)