Opini  

Menyimak Sudut Pandang Berbeda, Perceraian Mutlak Urusan Privasi

Agus M. Yasin

Bahkan lebih terkesan “over dosis” dalam membumbui persoalannya, yang nampak adalah upaya pengalihan issue untuk menutupi “ketakutannya” serta “mengaburkan” alasan irasional pihak tertentu terkait mangkirnya dalam persidangan pertama gugatan cerai.

Menurut pandangan saya, itu hal yang cengeng terhadap orang yang berpendapat, lalu dijawab dengan mengumbar sesuatu yang menjurus pada ungkapan berlebihan dan tidak elok terkesan agar pihak lawan down mentalnya. Inilah Psywar yang sedang dimainkan.

Saran pribadi saya, kalau memang merasa yakin dan benar kenapa tidak berani untuk hadir terlepas dari alasan yang lucu dan terkesan mengulur waktu?. Bukankah pepatah mengatakan “Berani karena benar, takut karena salah”.

Intinya, kalau memang merasa benar dan terdzolimi kenapa tidak datang dalam sidang pertama, untuk memperlihatkan kebenarannya jangan berdalih yang bertolak belakang dari pernyataan pejabat resmi di institusi yang menangani perkaranya?

Jangan karena untuk menutupi ketakutan, lantas membuat opini opini yang miskin substansi atau dramatisasi dari sebuah distorsi sebenarnya. (*)

  • penulis adalah Pemerhati Kebijakan Publik di Purwakarta