Faktor yang ketiga, PDBI sebagai wadah pembinaan Drum Band khusunya dimata para pemilik Drum Band diunit-unit masih dianggap asing karena hal ini kurangnya penegasan dari Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purwakarta kepada para Kepala Sekolah.
“Awalnya untuk menjawab ketiga factor tersebut, PDBI sudah beberapa kali mengajak untuk duduk bersama dalam konteks pembinaan Drum Band di sekolah-sekolah, sebab menurut kami berawal dari situlah perkembangan Drum Band di Kabupaten Purwakarta akan terlihat,”sesal Cucu.
Ketua PDBI Purwakarta berharap, ada hubungan sinergis pembinaan Drum Band PDBI dengan kedua lembaga tersebut, sangatlah penting. Sebab, kedua lembaga itu adalah leading sector sekolah-sekolah khususnya yang memiliki unit Drum Band.
“Idealnya, untuk menuju ke arah pembinaan tersebut, PDBI harus bermitra dengan kedua lembaga yang relevan itu. Nanti akan muncul kesepahaman pembinaan. Selanjutnya kedua lembaga tersebut memfasilitasi PDBI untuk sharing dengan para kepala sekolah,”Cucu berharap.
Sampai saat ini PDBI Purwakarta yang dikomandani Cucu Mulyadi Sadik ini masih berharap ada pertemuan dengan kedua lembaga tersebut bisa terlaksana demi perkembangan dan kemajuan olah raga Drum Band di Kabupaten Purwakarta.
Jadi tolonglah kepada Dinas Pendidikan dan Kantor kementerian agama jangan menutup diri apalagi menghambat program kami, sebab PDBI juga asset daerah yang secara kelembagaan memiliki tanggungjawab moral untuk ikut serta mencerdaskan anak bangsa.
“Apalagi kalau dikaitkan dengan pesan Bupati Purwakarta dalam pembukaan Musorkab XI KONI sudah sangat jelas bahwa “JADIKAN OLAH RAGA SEBAGAI GAYA HIDUP ANAK-ANAK”. Jadi mari kita bergandengan tangan untuk bersama-sama mengimplementasikan pesan yang sarat akan maknanya,”demikian harapan Ketua PDBI Kabupaten Purwakarta mengakhiri perbincangannya. (jainul abidin)