“Setiap hari ada 108 siswa yg belajar tatap muka, setiap shift-nya hanya 54 siswa. 36 siswa x 3 rombel = 108 siswa,”terangnya.
“Bupati berjanji akan mengundang Ketua MKKS untuk dapat mempresentasikan rencana dan strategi tersebut. Setelah itu bisa disetujui atau ditolak, berdasarkan anaslisis protokol kesehatan,”kata Ketua MKKS SMA Kabupaten Purwakarta, Asep Sundu Mulyana.
Sementara Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Taruna Sakti (Tasa), Yayang Gilang dalam sebuah postingannya di WA Grup menulis, dialog singkat bersama Bupati Purwakarta didampingi Ketua FKKSMKS Kabupaten Purwakarta dan ketua MKKS SMA di sela sela acara Konfrenesi PGRI, demikian cuplikan awal caption dibawah foto-foto yang ditampilkannya.
Menurutnya, SMK Swasta mengusulkan agar tatap muka di bulan Januari 2021 di seluruh Purwakarta bisa direalisasikan dengan Protokol kesehatan yang ketat. Namun izin masih dipertimbangkan mengingat Kabupaten Purwakarta masih zona oranye dan dihawatirkan jadi kluster baru covid 19.
Akhirnya pemkab Purwakarta melalui satgas Covid 19 hanya mengizinkan KBM tatap muka di 3 wilayah yaitu (Maniis, Sukasari dan Kiarapedes) tapi SMK swasta Purwakarta akan trus berjuang mengusulkan melalui FKKSMKS Purwakarta solusi terbaik untuk KBM Tatap muka di 2021 .
“Kita menghadapi kesulitan pembiyaan hingga kesulitan dalam proses pembelajaran. Tapi kita harus yakin bahwa esok kita pasti bisa melaluinya. Semangat kawan kawanSMK swasta. Pantang menyerah untuk SMK Swasta,”demikian disampaikan Kepsek SMK Tasa, Yayang Gilang yang beralamat di Jl. Veteran dekat pitu masuk tol Sadang-Jakarta itu. (jainul abidin)