Penanaman pohon ini diikuti hampir seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) usai melaksanakan olahraga rutin setiap Jumat, para pejabat Pemkab Purwakarta pun kemudian bersama-sama menanam pohon jenis lame. “Kami hari ini memulai menanam pohon di Purnawarman. Pohon yang kami tanam itu jenis lame yang telah berukuran 3 meter. Insyaallah akan terus dilakukan sampai nanti puncaknya 28 November mendatang,” kata Ambu Anne.
Menurutnya, kini pohon lame sudah sangatlah langka dan memang ciri khas pohon yang ada di Jawa Barat. “Pohon (lame) ini langka dan memang pohon khas di Jabar. Jadi, kami ingin lestarikan. Kemudian pohon ini juga miliki estetika serta manfaat untuk industri kreatif dan kerajinan,” katanya seraya mengatakan pohon yang ditanam hari ini sebanyak 30 pohon lame.
Pohon lame atau pohon Pulai adalah nama pohon dengan nama botani Alstonia scholaris. pohon ini dari jenis tanaman keras yang hidup di pulau Jawa dan Sumatra. Dikenal juga dengan nama lokal, pule, kayu gabus, lamo dan jelutung. kualitas kayunya tidak terlalu keras dan kurang disukai untuk bahan bangunan karena kayunya mudah melengkung jika lembap, tetapi banyak digunakan untuk membuat perkakas rumah tangga dari kayu dan ukiran serta patung. Pohon ini banyak digunakan untuk penghijauan karena daunnya hijau mengkilat, rimbun dan melebar ke samping sehingga memberikan kesejukan. Kulitnya digunakan untuk bahan baku obat. berkhasiat untuk mengobati penyakit radang tenggorokan dan lain-lain.
Untuk lokasi penanaman pohon sampai 28 November nanti, Bupati Purwakarta Ambu Anne Ratna menyebut akan berbeda-beda termasuk nanti akan dilakukan pula penanaman di sepanjang aliran Sungai Ciherang, aliran Sungai Cilamaya, hingga aliran Sungai Pondoksalam.
“Kami memulai di sini (Purnawarman) karena nanti di sekitar sini kami ingin menata taman, ada pembangunan GOR, sehingga perlu menata dari sekarang. Intinya, di sini nanti akan menjadi pusat dari sport center,” kata Bupati Purwakarta Ambu Anne. (ADV)