Setelah memindahkan ibukota dari Wanayasa ke Sindangkasih pada tahun 1830 M, setahun kemudian ( 1831 M ) ibukota baru tersebut diberikan nama baru oleh beliau, yaitu PURWAKARTA. Pada tahun tersebut, ketika usianya sekitar 19 atau 20 tahun, Dalem Sholawat memulai pembangunan dan penataan kawasan Purwakarta secara intensif, massif, progresif.
Meski sangat muda, Raden Muhammad Padmanegara menegaskan, Dalem Sholawat sudah cukup mapan secara lahir maupun bathin, karena sedari kecil sudah dibekali ilmu pemerintahan oleh para leluhurnya yang merupakan para bupati dan pendiri Bogor.
Demikian pula dari segi ilmu keagamaan, beliau sudah mendapatkan pendidikan spiritual yang mendalam dari para leluhurnya yang juga merupakan para ulama besar, termasuk tentunya mendapat pendampingan ilmu keagamaan dari Syeikh Baing Yusuf, sepupu beliau.
Faktor DNA juga turut mempengaruhi dan memperkuat kharisma beliau hingga dihormati berbagai kalangan dan disegani oleh pihak Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Dari jalur kakek, nasabnya tersambung ke Maha Raja Sunda, Prabu Siliwangi, sedangkan dari jalur nenek, nasabnya tersambung ke Kesultanan Banten, lalu ke Sunan Gunung Jati hingga ke Rasulullah SAW.
Dengan demikian masyarakat Purwakarta patut berbangga, kotanya ini didirikan oleh sosok yang berlatar belakang spesial. Keistimewaan ini semoga menginspirasi Kota Purwakarta dan warga nya hari ini dan seterusnya, selalu spesial dalam segala hal, serta terdepan dalam hal hal positif.
Dalem Sholawat memimpin selama sekitar 21 tahun, yaitu sejak 1828 M hingga beliau dipindahtugaskan menjadi bupati Bogor pada tahun 1849 M, menggantikan ayahnya yang wafat, yaitu Bupati R.A. Wiranata atau yang berjuluk Mbah Dalem Sepuh.
Dalam sambutannya, Pj. Bupati Purwakarta, sangat mengapresiasi kehadiran Keluarga Pendiri Purwakarta dan Dzurriyah Para Tokoh Besar yang berperan penting bagi Perjalanan Sejarah Purwakarta, serta berencana memenuhi undangan pada Haul Dalem Sholawat ke- 152 tahun tersebut.
Mengemuka dalam pertemuan tersebut, yaitu wacana pendirian Jalan Dalem Sholawat, sebagai bentuk penghormatan kepada Sang Pendiri Purwakarta. Sebelumnya pada tahun lalu Pemkab Purwakarta telah mendirikan Jalan Syeikh Baing Yusuf, yang merupakan Mitra Berjuang Dalem Sholawat dalam merintis dan menata Purwakarta di masa awal.
Turut hadir dalam pertemuan ini, Founder BELA PURWAKARTA, Aa Komara didampingi perwakilan Komunitas dan Organisasi, di antaranya, Paguyuban Sundawani, Komunitas Asep Asep, Paguron Silat Lugay Kancana Putra, Paguyuban Sukarata Tabayun, Satgas PGRI serta Purwakarta TV.
Dalam keterangannya, Aa Komara menegaskan semoga P.R. Kesejarahan ini dapat tertuntaskan di masa Pj. Bupati Purwakarta, Bapak Benni Irwan. Meski beliau Bupati di Masa Transisi, justru diharapkan mampu menyempurnakan dan menuntaskan agenda pelestarian sejarah.
Semoga dedikasi serta ikhtiar Pj. Bupati dalam melestarikan dan memperkenalkan kembali ketokohan Sang Pendiri Purwakarta, Dalem Sholawat, yang nyaris terlupakan ini, akan menjadi Legacy serta ilmu pengetahuan dan kenangan yang abadi bagi masyarakat Purwakarta pada setiap generasi hingga akhir zaman.
Di akhir keterangannya, Aa Komara mengajak seluruh lapisan masyarakat, baik yang ada di perkotaan maupun di pedesaan se- 17 Kecamatan di lingkungan Kabupaten Purwakarta, agar dapat menyempatkan waktu sehari saja dalam kurun setahun sekali untuk menghadiri Haul Dalem Sholawat ke- 152 tahun di kota Bogor pada hari Sabtu, 25 Mei 2024 , sebagai perwujudan Rasa Terima Kasih atas jasa dan peranan penting beliau di masa awal Purwakarta didirikan, agar Kita tidak dikelompokkan sebagai Generasi Malin Kundang, yang melupakan asal usul.
Sebagaimana pula Tokoh Proklamator RI, Bung Karno pernah berkata ” Jangan Sekali kali Melupakan Sejarah dan Bangsa yang Besar adalah yang menghormati jasa para Pahlawannya “.
Selepas pertemuan bersejarah di Bale Nagri tersebut, rombongan keluarga Dalem Sholawat yang di fasilitasi dengan armada Bus dari Mabes TNI ini, meninggalkan Kota Purwakarta. Turut melepas kepulangan keluarga Sang Pendiri Purwakarta ini, Ketua DKM Masjid Agung Baing Yusuf, H. Deden Anwar Fauzi beserta para Aktivis Kemasyarakatan Purwakarta.
“Alhamdulillah semua berjalan lancar. Kami mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang tinggi kepada Bapak Pj. Bupati Benni Irwan yang telah bersedia menyempatkan waktu menerima kunjungan keturunan dari Pendiri Purwakarta yang masih ada,”kata Aa Komara, founder Bela Purwakarta, kepada wartawan dialogpublik.com. Aa Komara.
Saat itu, Aa Komara memandu kunjungan keturunan Pendiri Purwakarta yang berkunjung dan bersilaturahmi dengan Pj. Bupati Purwakarta, Benni Irwan. (jainul abidin)