Misalnya, program yang diperuntukkan membeli Bebek dan ayam petelor guna memenuhi kebutuhan pangan warga masyarakat sekitar 20 % dari sumber dana desa yang besaran anggarannya untuk membeli Bebek potong sebanya 2000 ekor dengan harga Rp.175,000 perekor dan untuk membeli ayam petelur yang harganya Rp.120,000/ekor.
Dari penulusuran Media ini di lapangan, adanya berbagai bantuan yg masuk Ke Desa Cadasari yang diperoleh dari anggran Provinsi maupun APBN.
Menurut informasi yang di peroleh, ada dua orang warga setempat atas nama Mang Jeni dan Mang Eli yang di percaya oleh Kades Wawan Setiawan untuk memelihara Bebek dan Ayam Potong.
Namun setelah sekian bulan berjalan, Bebek yang dipeliharanya di jual. “Pada saat transaksi penjualan di saksikan oleh Pak Kades Wawan Setiawan,”kata seorang warga.
Ada juga pengakuan dari kelurga Mang Jeni. “Saya pernah dipercaya mengurus 1000 ekor bebek bersama suami saya. Namun Bebek yang dipeliharanya itu dijual oleh mantan Kades Wawan,”ujar Nurzanah – istri dari Mang Jeni. “Sekarang Bebek nya Raib di telan oknum mantan Kepala Desa Cadas Sari,”katanya sewot.
Informasi lain yang diterima, Mantan Kades Cadassari sampai saat ini belum menyerahkan laporan asset maupun penggunaan uang Dana Desa selama dirinya menjabat sebagai Kepala Desa. ( ES).