Alex mengungkapkan, kenaikan yang diwacanakan tersebut, dari Rp 16.000, naik menjadi Rp 19.000 per tabung, dan itu untuk tingkat pangkalan. Sementra untuk tingkat agen yang sekarang masih Rp 14.500 per tabung minta naik menjadi Rp 16.000.
“Jelas ini bakal membebani masyarakat yang mayoritas menggunakan gas bersubsidi,” ujar Alex.
Ia juga menyebut pasca pandemi Covid-19 ekonomi masyarakat belum stabil. Ekonomi negara masih dalam proses pemulihan, jangan sampai digaanggu dulu dengan adanya kenaikan harga bahan bakar gas yang menjadi salah satu kebutuhan pokok utama, apalagi gas bersubsidi.
“Untuk sementara berdasarkan beberapa pertimbangan ekonomi, wacana kenaikan HET gas bersubsidi kami tolak. Pemerintah jangan sampai mengabulkan pengajuan para pengusaha untuk kenaikan HET ini. Kami sebagai wakil rakyat bertanggungjawab atas kebijakan ini agar jangan dulu dinaikan,” kata Wakil Rakyat dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu. (jainul abidin)