Setelah sinkron dengan database penerima bantuan selesai kajiannya tadi semuanya clear, baru Bupati bikin Konferensi press terbuka, agar publik tahu bahwa Bupati punya program yang merakyat dalam situasi pandemi Copid-19 ini mewabah hingga kondisi ekonomi masyarakat menjadi terpuruk seperti saat ini.
“Itu yg benar mekanismenya, jangan cuap-cuap dulu ke media baru melakukan kajian dan pendataan, istilahnya jangan perang dulu baru nyiapin strategi. Itu konyol namanya, keburu mati ditembak orang. Belajarlah mengelola pemerintahan ini secara profesional dan taat azas, jangan banyak bikin spanduk dengan gaya “mojang dan jejaka” ini bukan kontes, tapi ibu (Bupati) adalah pejabat publik yg punya kebijakan, pernyataan ibu adalah aturan/hukum yang wajib ditaati oleh rakyatnya,”demikian saran kang Ucok, mantan Ketua DPRD Purwakarta yang juga wartawan senior di harian terkemukan di Jakarta itu.
“Ini hanya saran saja, Ibu (Bupati-red) jangan sekali-kali meniru pejabat lama, karena dugaan sy banyak kelirunya hingga menyisakan problem2 yg merugikan rakyat,”Kang Ucok mengakhiri unek-uneknya.(001)
