TrendPurwakarta.com – Suatu hari, Kepala Badan Kepegawaian, Pengembangan dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), H. Asep Supriatna mengadakan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Desa Nangewer, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Pada kesempatan hari sidak itu, Kepala BKPSDM sempat melakukan interaksi berdialog dengan para guru dan kepala SDN 2 Nangerwer, Tita Puspita. Saat itu sang Kepsek Tita Puspita menjelaskan kondisi dilapangan yang dialami baik oleh murid maupun guru dimasa pandemi covid-19 ini.
Menurut Tita, Pembelajaran Jarak Jauh (PPJ) dengan berbasis online atau daring, yang diberlakukan secara nasional selama Covid-19, faktanya dilapangan banyak kesulitan yang dihadapi. “Dari total siswa sebanyak 246 orang, hanya 100 orang siswa yang memiliki handphone yang online, dan 40 orang siswa numpang ke tetangga untuk mengikuti pembelajaran secara daring,” beber Tita.
Melihat kondisi tersebut, sambung Tita, para guru harus putar otak agar para siswa tetap mendapat asupan pelajaran, meskipun dari rumah. Sehingga langkah yang diambil adalah mengharuskan guru untuk menemui anak didiknya ke rumah masing-masing. “Di SDN 2 Nangewer ini, selain menggunakan metode belajar secara daring maupun luring (luar jaringan), kami juga menggunakan metode pembelajaran Gurling atau ‘Guru Nguriling’ ke rumah-rumah siswa yang tidak memiliki Handphone Android ataupun laptop,” jelas Kepsek SDN Nangewer, Tita Puspita.