Disamping beras atau padi yang dihasilkan di sawah, Pemkab Purwakarta juga mengambil strategi lain, yakni memanfaatkan lahan perkebunan ini yang ditanami dengan padi gogo. Bersama-sama dengan jajaran forkopimda, TNI, Polri, Kejaksaan serta Pengadilan dan disupport oleh Perhutani, Dinas Kehutanan, dan tentunya masyarakat, petani yang ada di wilayah Desa Benteng, Kecamatan Cempaka, hari ini dilaksanakan penanaman padi gogo di lahan kurang lebih 15 hektare.
“Target kita untuk tanam padi gogo ini dilahan 200 hektare, kita akan kerjasamakan dengan TNI, Polri, dan lain-lain. Mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik untuk pemenuhan kebutuhan pangan kita di Purwakarta,” kata Benni.
Berdasarkan laporan Kepala Dispangtan, Purwakarta alami surplus beras kurang lebih 49 ribu ton. Tapi jumlah itu masih memerlukan tambahan-tambahan, karena kedepan tidak tahu kondisi seperti apa. Apalagi ada kebijakan pemerintah untuk melaksanakan program yang lain yakni makan bergizi gratis.
“Sedapat mungkin produksi-produksi yang dihasilkan dari Purwakarta bisa digunakan untuk menyiapkan makanan bergizi gratis untuk anak-anak sekolah tadi itu. Jadi singkat kata, kita masih perlu untuk meningkatkan produksi komoditi tertentu, terutama beras dalam hal ini,” ujarnya.
Benni menambahkan, komoditi-komoditi yang lain tentunya juga menjadi perhatian untuk kedepan karena akan menjadi kebutuhan yang lebih banyak, seperti cabai dan sayur-sayuran yang lain-lain. Termasuk juga dari sisi peternakan, mungkin juga perlu daging ayam, telur, mungkin juga ikan.
“Kebijakan ini untuk memastikan kita bisa memenuhi kebutuhan masyarakat atas komoditi tertentu. Memenuhi dalam arti kata tidak hanya tersedia, tapi juga akses pembiayaan yang terjangkau oleh masyarakat. Kalau kita punya sendiri, tentu harga relatif bisa kita kendalikan,” kata Benni Irwan. (jainul abidin/***)