“Santri bisa menjadi apa saja. Kita punya presiden berlatar belakang santri, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan wakil presiden berlatar belakang santri, KH. Ma’ruf Amin. Banyak juga menteri, pengusaha, dan birokrat yang dulunya adalah santri,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan pepatah pesantren “Man jadda wajada”, yang berarti barang siapa bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. “Saya berpesan kepada para santri, rengkuhlah masa depan dengan semangat dan ketekunan. Kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi, terus berinovasi, dan berkontribusi untuk Indonesia yang gemilang,” tegasnya.
Letkol Ardiansyah juga menekankan bahwa Hari Santri bukan hanya milik santri atau pesantren. “Hari Santri adalah milik seluruh elemen bangsa yang mencintai negeri ini. Saya mengajak seluruh komponen bangsa, dari latar belakang apa pun, untuk turut merayakan Hari Santri,” tutupnya.
Acara berlangsung khidmat, dengan kehadiran para santri, tokoh masyarakat, dan pejabat daerah, menambah semarak peringatan yang penuh semangat perjuangan ini. (jainul abidin/hms)