Yadi juga melihat infrastruktur dan sembako, “Hari ini infrastruktur masih banyak yang rusak. Kedepan tidak boleh lagi ada infrastruktur dan jalan yang rusak. Sembako masih mahal. Pemerintah harus hadir, sering-sering melakukan operasi pasar dan bazar murah. Tapi yang penting adalah membangun kemandirian ekonomi mayarakat Purwakarta, dimana hasil pertanian purwakarta untuk masyarakat Purwakarta,”kata Yadi.
Mengenai Sumber Daya Manusia juga disinggung Yadi, “Kita punya SDM yang masih rendah menengah kebawah. Kita masih menyaksikan banyak lulusan SMP ke bawah, bahkan ada yang tidak sekolah. Kita kedepan minimal SDM masyarakat Purwakarta harus lulusan SMA. Kita harus maju berpikiran pintar, cerdas jangan seperti yang sekarang. Kita tingkatkan SDM-nya. Akses terhadap Pendidikan,”kata ceo Sate Maranggi Hj. Yetty tersebut.
Soal kesehatan juga disinggung Yadi, “Kesehatan kita masih bermasalah. Kita akan selesaikan ini semua. Kita tentunya tidak mau jadi penonton saja di Purwakarta. Saya meninggalkan jabatan dan penghasilan hanya diberikan untuk masyarakat Purwakarta. Hanya punya keinginan purwakarta agar lebih baik, ini tanah kelahiran saya harus kita majukan. Orang Karawang dipimpin sama orang Karawang, orang Subang dipimpin sama orang Subang, orang Cianjur dipimpin sama orang Cianjur. Tapi Purwakarta masih dipimpin sama orang lain,”ujarnya.
Yadi mengajak Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta priode 2024-2029 Bupatinya harus orang Purwakarta. Harus punya kebanggan terhadap Purwakarta. Jangan terus kita dipimpin orang luar Purwakarta tapi tidak memperhatikan masyarakat kita sendiri. Harus dibangun, harus di tata menjadi lebih baik. Kami mendeklarasikan diri Yadi-Pipin. Sampai hari ini, apabila tidak ada kepentingan yang lebih tinggi, apabila tidak ada kepentingan lebih baik untuk kepentingan nasional, pasangan ini harus tetap berlayar. Tapi seandainya ada kepentingan lebih luas lagi untuk kepentingan nasional, untuk kebersamaan, maka tentu dinamika politik kedepan bisa berobah, dinamika politik Purwakarta masih menyisakan waktu beberapa hari lagi, maka harus kita ingat hari ini harus dipimpin oleh orang Purwakarta, harus mencintai rakyat Purwakarta, harus memikirkan rakyat Purwakarta. Semoga semangat membangun semangat perubahan lebih bisa kita laksanakan.
Calon wakil bupati Purwakarta Pipin Sopian mengawali sambutannya dengan berpantun dan mengumandangkan solawat. Menurut Pipin, pemimpin harus yang hatinya dekat dengan rakyatnya, pemimpin yang hadir untuk menyelesaikan masalah rakyatnya.
Pipin menyingggung soal masih banyak pengangguran dan sembako mahal, BPJS banyak yang nunggak. “Bapa Ibu, saya pipin sopian, bersama A Yadi ingin memastikan sebagai orang Purwakarta warga asli lahir ditanah purwakarta, ingin memastikan orang-orang Purwakarta bisa bekerja di pabrik-pabrik Purwakarta tanpa harus bayar. Kita sedih, pabrik banyak tapi mau masuk kerja harus bayar,”kata Pipin.
Pipin menyatakan jika kelak Yadi Rusmayadi terpilih jadi bupati Purwakarta tidak ada lagi yang mau masuk kerja ke pabrik harus bayar. Pipin sangat berharap, mereka (Yadi-Pipin) berdua kalau diamanahkan masyakarat beserta pimpinan partai politik bersatu padu untuk memastikan bahwa yang layak jadi pemimpin di Purwakarta adalah pemimpin yang adil, yang Amanah. Pemimpinan yang memperhatikan nasib masyarakat Purwakarta, bukan pemimpin yang poya-poya disaat mayarakatnya kekurangan, disaat banyak pengangguran dimana-mana. Di saat anak-anak kita banyak yang putus sekolah.
“Saya ingin memberikan respek apresiasi kepada bapak ibu yang hadir pada kesempatan ini. Kita ingin Bersama-sama disaat banyak pengangguran, saat banyak PHK, pabrik gulung tikar, disaat musim kemarau air susah, musim hujan banjir dimana mana. Maka saya ingin pastikan mudah-mudahan A Yadi sebagai orang asli purwakarta yang sudah banyak berkorban, insya alloh akan dijadikan pemipin kita. Kang yadi dijadikan bupati Purwakarta. Takbir,”kata Pipin dengan suara yang tegas. (Ersan/Jainul Abidin)
