Butuh Sentuhan Pemda: Simping, Camilan Khas Purwakarta Yang Masih Bertahan dari Badai Ekonomi

Keti, pengusaha home industri Simping di kiosnya

Kabid UKM pada Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP), Ahmad Nizar, M.Si yang dihubungi via telpon selularnya menjelaskan, Dia pernah menguslkan untuk di Jalan Kaum supaya dijadikan kawasan insutridan perdagangan Simping. Namun usulan itu belum teralisasi mengaingat tidak ada anggarannya. “Sudah kita usulkan daerh Kaum supaya jadi kawasan home indutri dan perdagangan Simping. Tapi sampai ini belum bisa direalisasikan karen tidak ada anggarannya,”kata Kabid UKM DKUPP, Ahmad Nizar ketika diminta tanggapannya apa langkah Pemkab Purwakarta (dinas terkait) dengan keluhan para perajin kue Simping karena dengan daya beli masyarakat berkurang sedangkan harga bahan baku pembuatan makin mahal.

Menurutnya, sampai saat ini masih ada sekitar 150 pengrajin home industri yang masih memproduksi Simping. Mengenai ada kekhawatiran Simping akan punah karena pengrajinya home industri enggan memproduksi akibat bahan baku mahal dan daya beli masyarakat berkurang Nizar mengungkapkan, kekhawatiran itu hanya sebagin kecil pengusaha home industri Simping yang memproduksi Simping kualitas rendah. “Simping kan merupakan panganan khas Purwakarta, jadi Pemkab Purwakarta punya kewajiban memperhatikan dan menjaga kualitas agar jajanan khas Purwakarta tidak punah. Pemda harus ada keberpihakan kepada pelaku UKM,”kata Nizar yang mengaku segera memasuki masa pensiun sebagai PNS. (jainul abidin)