TrendPurwakarta.com – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Dani Abdurahman, SH, MH merasa optimis di tahun 2024 ini nilai ekspor keramik yang dihasilkan oleh pengusaha keramik di bawah binaan UPTD Pengembangan Sentra Keramik Plered akan kembali naik dari tahun sebelumnya.
Seperti diketahui bersama, beberapa tahun kebelakang, secara global perekonomian dunia terdampak wabah Covid-19 hampir selama 3 (tiga) tahun. Hal iniĀ menyebabkan perekonomian di semua sektor babak belur termasuk pangsa pasar ekspor keramik Plered dibawah binaan UPTD Pembinaan Sentra Keramik Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
“Sangat Optimis kejayaan keramik Plered akan kembali pulih setelah beberapa tahun terakhir terdampak wabah covid-19. Ini bisa dilihat dari capaian nilai ekspor keramik sampai bulan Mei 2024 sudah tercatat 6 kontainer yang di ekspor. Sementara pada tahun 2023 jumlah ekspor keramik ke luar negeri hanya 5 kontainer,”kata Plt Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kabupaten Purwakarta, Dani Abdurahman, SH, MH kepada wartawan media ini ketika ditemui dikantornya, Kamis 30 Mei 2024.
Menurut Dani Abdurahman, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Purwakarta akan terus mendukung masyarakat perajin keramik dengan mengoptimalkan alat alat yang dimiliki oleh UPTD seperti alat untuk pembakaran tinggi yang tidak semua perajin memiliki.
“Nah, di UPTD Keramik Plered kita punya alat itu, Kita akam mengoptimalkan alat itu dengan bekerjasama dengan perajin keramik yang membutuhkan. UPTD Keramik sekarang kan statusnya menjadi UPTD Pengembangan Sentra Keramik, Jadi Kita tidak memproduksi keramik, yang memproduksi itu para perajin keramik,”katanya.
Beberapa hari lalu, wartawan media ini mengunjungi Kantor sekaligus galeri UPTD Pengembangan Sentra Keramik Plered. Disana penulis bertemu dengan Staf UPTD Pengembangan Sentra Keramik Plered, Jujun Junaedi.
Menurut Jujun, tujuan ekspor keramik Plered dikirim ke negara-negara seperti Turki, Inggris dan Amerika, “Eksportir keramik di Plered yang masih eksis diantaranya PT. Josua, dan Risman Wijaya. Eksportir Risman Wijaya ini sudah mandiri bisa merekrut buyer dari Amerika dan Asia,”terang Jujun.
Menurut Jujun, yang masih eksis perajin keramik di Plered saat ini dari data tahun 2024, unitnya masih ada 147 unit dengan jumlah pengrajin 500 orang.
Dari 147 unit ini, tambah Jujun terbagi dalam 4 katagori;
1. Pengrajin pengelola bahan baku khusus,
2. pengrajin produksi,
3. pemasok yang punya warung (galeri) disepanjang jalan Raya Anjun dan
4 pengrajin ekspor.
“Keunggulan Keramik Plered punya kualitas lebih dibandingkan dengan daerah daerah lain di pulau Jawa. Keramik Plered masih merupakan Icon Purwakarta selain Sate Maranggi dan Simping,”kata Jujun.
Hari itu, saat wartawan media ini mengunjungi Balai UPTD Pengembangan Sentra Keramik Plered sedang ada kunjungan dari para siswa SD dari Bandung.
Dengan adanya penerapan kurikulum Merdeka, menurut Jujun, banyak pengunjung dari berbagai sekolah ke sentra industry keramik Plered. Hal ini karena lokasi pengrajin keramik Plered masih tergolong terjangkau karena dinilai dekat. Mereka yang berkunjung itu dari Tanggerang, Bandung, Bekasi Jabodetabek dan diluar Jawa Barat.
Jujun mengakui sisi kekurangan yang kini dihadapi para pengrajin keramik. Penyebabnya, generasi penerus kurang minat menggeluti usaha keramik. Padahal untuk prospek pangsa pasar kedepan masih menanti terutama untuk pasar global.
Dijelaskan Jujun Junaedi, dari 147 unit yang masih eksis memproduksi keramik terbagi kedalam 4 katagori;
1. Pengrajin pengelola bahan baku khusus,