Ida menjelaskan, Tim Kesehatan Hewan Diskanak Purwakarta juga melakukan monitoring dan pemeriksaan ketat lalu lintas perdagangan hewan termasuk yang masuk ke Purwakart.
“Pemeriksaan ketat kita tempuh terhadap hewan-hewan ternak yang datang dari luar Purwakarta. Itu untuk mencegah agar kasus PMK yang terjadi di daerah lain tidak menyebar ke Purwakarta,” kata Ida.
Pemeriksaan ketat dilakukan terhadap empat pasar hewan diseluruh Purwakarta yang meliputi Pasar Hewan Ciwareng Kecamatan Babakancikao, Pasar Hewan Citeko Kecamatan Plered, Pasar Hewan Bojong Kecamatan Bojong dan Pasar Hewan Wanayasa. Kecamatan Wanayasa.
“Tim Kesehatan Hewan telah saya terjunkan untuk memeriksa ketat semua hewan yang masuk ke empat pasar tersebut. Jangan sampai hewan yang terjangkit PMK meluas hingga ke wilayah Purwakarta,” kata Ida
Seperti diberitakan media massa, kasus hewan ternak yang terjangkit PMK terjadi di beberapa daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Di Jawa Timur kasus PMK terjadi sepanjang Januari-Februari di Kabupaten Malang 27 ekor sapi terjangkit PMK. Kabupaten Pasuruan 145 ekor sapi, Kabupaten Jombang 21 ekor sapi dan Kabupaten Pacitan 3 ekor sapi.
Di Jawa Tengah, kasus PMK yang terjadi di Kabupaten Wonosobo, Sepanjang Januari-Februari 2024, di daerah tersebut tercatat 47 ekor sapi dan 13 ekor domba terjangkit PMK.
Sementara di Jawa Barat, kasus PMK terjadi di Kabupaten Kuningan. Di kabupaten tersebut, sepanjang Januari-Maret sebanyak 80 ekor sapi milik masyarakat terjangkit PMK.
Menurut Ida, monitoring dan pemeriksaan semua pasar hewan ternak di Purwakarta dilakukan secara ketat karena para-pasar itu menjadi pusat perdagangan ternak dari berbagai daerah di Pulau Jawa.
“Kita ingin memastikan semua hewan yang diperdagangkan di semua pasar hewan di Purwakarta benar-benar dalam kondisi sehat. Tim Kesehatan Hewan akamemonitor memeriksa ketat semua hewan di semua pasar hewan tersebut,” kata Siti Ida Hamidah. (jainul abidin/hms)