Agus Mulyana, pimpinan komunitas Sebret menuturkan motivasinya dalam aksi kolaborasi kemanusiaan ini : ” sebagai bagian dari sebuah keluarga besar dalam satu kabupaten yang sama, yaitu sesama warga Purwakarta, tentunya kita wajib merasakan kesedihan apabila ada warga lain yang tertimpa musibah. Untuk itu, sekemampuan Kita turut membantu untuk meringankan beban derita saudara saudara kita di desa Sukamulya, Tegalwaru”.
Sementara Aa Komara, Koordinator Bela Purwakarta, menuturkan ” kehadiran Delegasi Kemanusiaan ini merupakan perwakilan dari seluruh komunitas yang bersilaturahmi di Bela Purwakarta. Persiapan Kami hanya 2 hari untuk merespon cepat agar selekasnya dapat memberikan bantuan, di mana target Kami adalah anak anak dari warga pengungsi, yang tentunya secara psikologis, mereka ini yang paling tergoncang atas musibah ini. Untuk itu Kami berupaya memberikan terapi Trauma Healing berupa penghiburan yang bertujuan membuat anak anak ini bahagia kemudian diakhiri dengan pembagian bantuan bingkisan untuk mereka.
Syukur Alhamdulillah, Kami merasa Plong melihat mereka bisa tertawa bahagia mendapat penghiburan dari rekan rekan komunitas yang mempertunjukan atraksi sulap dan berbagai Games lainnya.”
Aa Komara menambahkan : “Kami menghaturkan terima kasih kepada lintas komunitas yang terlibat serta dukungan dari lintas asosiasi media, diantaranya : PWI, IWO, MIO, FOKUS JP, AMSI Jawa Barat, KIM Purwakarta. Tak lupa, apresiasi Kami kepada Tim BPBD beserta relawan dan unsur masyarakat lainnya yang selama berhari hari melayani warga korban bencana longsor serta melakukan berbagai upaya pemulihan / normalisasi di kawasan sekitar lokasi kejadian.”
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI ) Kab. Purwakarta, Asep Yadi Sobana, salah satu asosiasi media pendukung giat kolaborasi kemanusiaan ini menyampaikan harapannya : ” memasuki awal tahun 2024 yang disambut berbagai bencana di sejumlah daerah, tentunya ini merupakan refleksi bahwa semua anak bangsa harus senantiasa menghidupkan kembali budaya gotong royong, termasuk dengan adanya sinergitas antara komunitas dan insan media, semoga langkah kita ini dapat bermanfaat dan segala potensi bencana dapat terantisipasi sejak dini”.
Ditemui di kantornya, Kepala Desa Cisarua, Kecamatan Tegalwaru, H. Dodi Ismail menyatakan ada sejumlah warganya yang juga telah mengungsi akibat rumah warga tersebut terkena dampak longsor, “Yang dikhawatirkan itu kalau longsornya pada malam hari, makanya saya minta kepada warga yang rawan bencana agar sementara mengungsi ke rumah keluarganya yang lebih aman,”kata Kades Cisarua, Kecamatan Tegalwaru, H. Dodi Ismail kepada wartawan media ini.(***)