Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Purwakarta menunjukan pada periode 2021-2022 balita penderita stunting mengalami penurunan.
Tahun 2021 balita stunting di Purwakarta sebanyak 3709. Sedangkan untuk tahun 2022 penderita stunting Purwakarta turun menjadi 2095 balita.
Kepala Dinkes Purwakarta Deni Darmawan mengatakan, keberhasilan menurunkan angka stunting merupakan hasil kerjasama banyak pihak.
Secara khusus Deni meyampaikan terima kasih kepada TNI-Polri yang banyak membantu dalam menurunkan angka stunting di Purwakarta.
“Sesuai arahan Ibu Bupati, kami mengajak banyak pihak untuk kerjasama mengatasi stunting, khususnya mengajak kerasama TNI-Polri. Kami berterima kasih atas bantuannya yang luar biasa,” kata Deni.
Deni menjelaskan, penanganan stunting di Purwakarta di lakukan sedini mungkin. Termasuk, memberikan pemahaman kepada calon pengantin yang akan menikah.
“Pembekalan calon pengantin oleh Puskesmas sebelum menikah untuk dapat surat ijin nikah, kita sudah sampaikan kepada mereka bahaya stunting dan bagai mana cara penanganannya saat hamil agar gizi dan nutrisi bisa terserap oleh janin bayi,” jelas Deni.
Deni juga menjelaskan, untuk pemenuhan gizi kebutuhan anak penderita stunting, pihaknya mengaku melakukan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya. Seperti Dinas Peternakan dan Perikanan (Diskanak), Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DPPKB).
“Penanganannya lintas sektoral, seperti membantu pengadaan makanan untuk peningkatan gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat. Pemberian imunisasi lengkap bagi balita, bantuan makanan bagi ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis (KEK) dan banyak langkah lainnya,” kata Deni.
Deni mengatakan, perang terhadap stunting penting dilakukan untuk menghindari dampak panjang yang merugikan, seperti terhambatnya tumbuh kembang anak.
“Sesuai arahan Bupati, kita akan terus memerangi stunting. Kami ingin memastikan masa depan SDM Purwakarta memliki kualitas yang tinggi,” ujar Deni Darmawan. (jainul abidin/hms)