“Gotong royong itu mengajarkan kita untuk bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama tanpa memandang perbedaan. Baik perbedaan sosial, agama, atau pun budaya. Gotong royong merupakan pintu untuk membangun kesadaran dan peradaban yang jauh lebih tinggi,” ujar Bupati Anne.
Orang nomor satu di Purwakarta itu juga meminta agar gotong royong menjadi identitas masyarakat yang jauh lebih kuat dan lebih luas, agar mampu berkontribusi dalam pertumbuhan dan percaturan global.
“Gotong royong itu mampu mengatasi kemiskinan dan ketidak setaraan, termasuk mampu mengatasi masalah global seperti perubahan iklim, isu pangan global dan lain sebagainya, karena spirit gotong royong adalah spirit kebersamaan,” tuturnya.
Tantangan yang semakin besar dan semakin berat di masa depan, menurut Bupati perempuan pertama di Purwakarta itu menjelaskan, penerapan nilai gotong royong bisa melalui berbagai hal, salah satunya yakni memperkuat persaudaraan dengan lingkungan di sekitar.
“Persaingan global, tantang kedepannya akan jauh lebih berat. Tapi dengan kebersamaan dan kerja sama hal itu akan terasa jauh lebih ringan. Persaudaraan, pertemanan, saling mengerti, saling memahami antara yang satu dengan yang lain, dan berbagi ilmu serta pengalaman merupakan penerapan nilai-nilai pancasila,” pungkas Anne Ratna Mustika. (jainul abidin/hms)