Sedangkan apabila keluar tol Sadang, hidangan legendaris lainnya pun sudah menunggu para pemudik. Di wilayah Sadang terkenal dengan Soto Sadangnya. “Jadi jika keluar lewat Sadang tinggal belok kiri, nah pas ada flyover tinggal turun ke bawah. Di situ ada salah satu pelopor Soto Sadang,” katanya.
Selain karena rasanya juga enak, pemudik punĀ bisa memilih menu dengan kuah santan atau bening. “Jadi yang punya masalah dengan lambungnya bisa pilih yang bening. Meski yang santan pastinya lebih gurih,” katanya.
Sate Maranggi Dan Manisan Pala
Selain para pemudik yang menggunakan jalur tol, pemudik yang menggunakan jalur arteri pun bisa dimanjakan juga dengan makanan di jalur arteri ini.
“Misalnya sate maranggi H. Agus yang merupakan cucu langsung dari Mak Ranggi. Pelopor pembuat sate maranggi yang terkenal ini. Harganya pun sangat murah dibanding kebanyakan sate maranggi Rp 2000-3000 sudah dapat satu tusuk,” katanya.
Begitu pun jika melewati jalur Wanayasa, di sini lanjut Bupati Anne, pemudik bisa membeli oleh-oleh untuk keluarganya. Di lokasi ini terdapat para penjual manisan pala. “Bahkan kualitas manisan produk Purwakarta sudah sangat terkenal dan mampu bersaing dengan manisan produk daerah lain di Indonesia,” katanya.
Selain itu di jalur ini pun terdapat komoditas gula aren yang berkualitas tinggi. Ini karena tanah Wanayasa ini terhitung sangat subur sehingga menjadikan tebu yang dihasilkan menjadi sangat berkualitas.
Meski demikian kata Anne, masih banyak makanan-makanan khas Purwakarta yang bisa dibeli pemudik. Semisal kecimpring di wilayah perkotaan, dan berbagai jenis sate maranggi yang tersebar luas di seantero Purwakarta.
Oleh karena itu Anne pun berharap dengan banyaknya pemudik yang membeli produk kuliner Purwakarta maka perekonomian di Purwakarta akan semakin berkembang. “Kuliner Purwakarta sangat beragam, kita juga punya Rumah Makan Cijantung, dan Ciganea. Lalu di Pusat Kota pun ada Rumah Makan Sedap dengan chinese foodnya yang melegenda,” kata Bupati Anne Ratna Mustika. (Diskominfo Purwakarta)