Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Jadikan Purwakarta Lokasi Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat berkunjung ke Pemkab Purwakarta

Sementara, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika dalam keterangannya mengatakan, sinergi bersama dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pada GNPIP mengisyaratkan sejumlah hal yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mengendalikan inflasi. Diantaranya, turun ke pasar dan sentra produksi guna memastikan kecukupan stok dan ketersediaan barang kebutuhan pokok yang terjangkau bagi masyarakat.

“Menindaklanjuti itu, kita juga melaksanakan operasi pasar untuk memberikan akses pangan murah bagi masyarakat. Poin berikutnyan adalah mengoptimalkan APBD untuk pengendalian inflasi daerah serta dapat mengawal kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok ke pasar-pasar rakyat di setiap wilayah,” kata Ambu Anne.

Menurutnya, hal ini juga menindaklanjuti arahan Presiden RI pada rapat koordinasi nasional pengendalian inflasi dan dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah guna menjaga ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga pangan, daya beli masyarakat, dan mendukung kelancaran distribusi serta stabilitas perekonomian di daerah.

“Keterlibatan sejumlah pihak pada pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat,” kata Ambu Anne.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat atas dalam pengendalian inflasi di tingkat Kabupaten Purwakarta. “Operasi pasar ini juga merupakan langkah konkrit dalam pengendalian inflasi daerah di Purwakarta. Semoga langkah dan upaya kita dapat meringankan keluh kesah masyarakat saat ini,” ujarnya.

Ambu Anne juga menegaskan, bahwa jajaran Pemerintah Daerah yang dipimpinnya akan terus melakukan inovasi untuk mengakselerasi pelaksanaan pengendalian inflasi melalui kolaborasi dengan seluruh stakeholder terkait. “Selain itu, juga dilakukan penguatan database terkait ketersediaan pasokan komoditas penyumbang inflasi terutama produksi dan distribusi komoditas pangan pokok dan strategis,” kata Ambu Anne.

Jajarannya juga akan fokus terhadap peningkatan peringatan dini pengendalian inflasi melalui optimalisasi aplikasi pemantauan harga pangan strategis yang tersedia dan dikolaborasikan dengan informasi pendukung lainnya agar mampu dihasilkan kebijakan pengendalian inflasi yang tepat sasaran dan berdaya guna.

“Secara bersama-sama kami akan terus melakukan komunikasi yang efektif dan mengimbau kepada masyarakat untuk berbelanja secara bijak sehingga ekspektasi masyarakat dan pelaku usaha terkait kenaikan inflasi dapat terkendali dengan baik,” demikian Ambu Anne. (jainul abidin/hms)