TrendPurwakarta.com – Pemerintah Kabupaten Purwakarta menargetkan meraih penghargaan Swasti Saba Wiwerda sebagai Kabupaten Kota Sehat (KKS). Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika telah menginstruksikan jajaran terkait untuk berbenah dan mempersiapkan diri meraih target tersebut.
Penghargaan yang digagas Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan itu merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat terhadap Kabupaten/Kota yang mampu menciptakan kondisi Kabupaten Kota bersih, aman, nyaman dan sehat untuk dihuni dan sebagai tempat bekerja bagi warganya dengan cara terlaksananya berbagai program-program kesehatan dan sektor lain sehingga dapat meningkatkan sarana, produktivitas dan perekonomian masyarakatnya.
“Penghargaan Kabupaten Kota Sehat (KKS) tahun ini, harus bisa diraih Kabupaten Purwakarta. Untuk itu seluruh perangkat daerah yang terlibat harus menyelesaikan kelengkapan pengisian indikator dalam sembilan tatanan penilaian yang dilengkapi oleh setiap perangkat daerah dan jaringannya hingga tingkat kecamatan dan desa,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Norman Nugraha yang mewakili Bupati Purwakarta, pada agenda Verifikasi Awal Penilaian Kabupaten Kota Sehat (KKS) Tahun 2023, di Bale Paseban, Pendopo Pemkab Purwakarta, Rabu 29 Maret 2023 lalu.
Menurut Norman yang menjadi Ketua Tim Pembina Kabupaten Kota Sehat Purwakarta itu, kegiatan ditempuh untuk menghadapi Verifikasi Awal Penilaian KKS Tahun 2023 oleh Tim Pembina KKS Provinsi Jawa Barat “Untuk verifikasi penilaiannya nanti akan dilakukan oleh Tim Pusat, sebab Provinsi hanya melakukan pembinaan dan pendampingan proses penilaian 9 tatanan dan 150 indikator Kabupaten Kota Sehat,” kata Norman.
Norman optimis predikat Kabupaten sehat bisa diraih mengingat Purwakarta telah melampaui prasyarat penilaian adalah tercapainya standar Desa ODF (Open Defecation Free). hingga 80 persen. “Kita optimis karena ODF Purwakarta telah mencapai angka 91 persen,” katanya.
Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan, yaitu; kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan, karena pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan.