Sementara, Menteri perindustrian Republik Indonesia Agus Gumilang Kartasasmita dalam keterangannya mengatakan, dari IMC ini diharapakan akan ada kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan teknologi.
“Dari total 11 hektar, yang 2 hektar pertama ini baru saja dilakukan groundbreaking, ini merupakan program yang didanai oleh APBN dan nanti ada program berikutnya paralel sekitar 9 hektar yang akan bekerjasama dengan berbagai pihak yang khususnya pihak-pihak dari negara-negara yang negaranya relatif sudah memiliki kemampuan industri kemampuan teknologi yang cukup tinggi, sebut saja seperti Korea Selatan dan Jepang, kita akan mengundang mereka untuk membangun cluster-cluster manufaktur, pusat-pusat manufacturing di Plered, Purwakarta ini,” kata Agus.
Ia berharap IMC ini nantinya menjadi ikon nasional dalam industri manufacturing dan dapat membantu mengembangkan industri permesinan nasional yang tentu saja juga akan membantu perekonomian daerah di Plered maupun di Purwakarta khususnya dan Jawa Barat umumnya.
Di tempat yang sama, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki juga mengapresiasi langkah Kementerian Perindustrian karena akan membangun IMC di Purwakarta.
“Ini salah satu pondasi yang sangat penting untuk mendorong kita, terutama mendukung kebijakan substitusi impor dan juga untuk mendorong produktivitas dari UMKM. Hal ini sesuai dengan arahan Pak Presiden supaya UMKM itu menjadi bagian daripada industri, dan mereka sudah harus mulai meningkatkan kualitas produknya yang berbasis inovasi berbasis kreativitas,” kata Teten.
Menurutnya, dengan dukungan permesinan di IMC ini akan memudahkan para pelaku UMKM untuk mengakses membeli permesinan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas produksinya. “Karena kita masih punya problem dengan UMKM yang jumlahnya banyak tetapi produktivitasnya rendah dan produknya berteknologi rendah. Jadi dengan dukungan ini saya kira kedepan akan ada lonjakan ekonomi yang luar biasa,” demikian Teten Masduki. (jainul abidin/hms)