Anggota FORMATA lainnya, Toto Suwarto memberi solusi sebaiknya lembaga DPRD tidak memasang lambang Purwakarta tidak dipasang di karpet.
Sesepuh Purwakarta lainnya, Iwan Torana langsung menohok, “Saya mau tanya, aspirasi kami mau disikapi atau tidak. Dan saya kecewa atas dugaan salah seorang anggota dewan Purwakarta yang tertangkap tangan oleh aparat kepolisian sedang mengkonsumsi obat terlarang. Terserah apa maunya anggota dewan mau kondusif atau tidak,”kata Iwan Torana dengan nada keras.
Atas sejumlah masukan dari para sesepuh Purwakarta yang tergabung dalam FORMATA disikapi positif oleh Wakil Ketua Badan Kehormatan DPRD Purwakarta, H. Asep Nuryani,”Saya sebagai anggota DPRD Purwakarta sangat berterimakasih atas kedatangan dan masukannya kepada kami dari para sesepuh Purwakarta kepada para anggota DPRD Purwakarta. Kami menganggap kadatangan para sesepuh Purwakarta ke sini kami anggap sebagai besarnya perhatian dan rasa sayang. Tentu saja apa yang disampaikan FORMATA, kami (DPRD dan Setwan,red) – sepakat untuk mengganti karpet yang ada lambang Purwakarta itu,”kata Asep Nuryani politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
“Mengenai ketidak hadiran para anggota DPRD pada rapat-rapat paripurna kami sudah melaksanakan tugas, pokok dan fungsi BK. Selanjutnya kewenangan ada pada fraksi masing-masing,”ucap Asep Nuryani.
Sedangkan, anggota BK DPRD lainnya yaitu, Hj. Ina Herlina menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang menimpa anggota DPRD yang kedapatan tertangkap mengkonsumsi obat terlarang, “Saya ingin menyampaikan permohonan maaf atas kejadian itu. Hanya saja saya tidak bisa mengeluarkan statemen apapun karena kewenangan ada di Ketua Partai,”kata Hj. Ina Herlina politisi dari PDI-P itu. (jainul abidin/hms)