Redaksi

Dinkes Jabar Ajak Lintas Sektoral Bergerak Bersama Eliminasi TBC dengan Menggunakan Teori Pentahelix

TrendPurwakarta.com, BANDUNG – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat memberi perhatian serius terhadap upaya penanggulangan Tuberkolosis atau TBC menuju eliminasi TBC 2030. Bahkan Dinkes Jawa Barat menerapkan teori pentahelix untuk mewujudkan program eliminasi TBC tersebut.

Hal tersebut dikemukakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. R. Nina Susana Dewi dalam acara Koordinasi Lintas Program Lintas Sektor Untuk Penanggulangan Tuberkolosis di Provinsi Jawa Barat. Bagi dr. Nina, pentahelix merupakan senuah teori yang diterapkan guna menggaungkan dan berkerja bersama dalam program penanggulangan TBC.

“Ini kita mencoba bergerak cepat dengan sistem pentahelix. Pasalnya setelah kita tertinggal karena dampak pandemi, maka kita harus bergerak lebih cepat dengan melibatkan semua unsur, yakni Academic, Business, Community, Government, dan Media atau ABCGM,” tegas dr. Nina Susana Dewi di Hotel Savoy Homan, Kota Bandung, media Juni lalu.

Bagi Nina, Jawa Barat harus serius dalam menanggulangi TBC. Pasalnya, Jawa Barat selalu menempati urutan pertama untuk angka kasus penemuan TBC di Indonesia. Hal itu tentu saja berpengaruh langsung pada data nasional. Sehingga penerapan teori pentahelix dianggap sebagai salah satu cara untuk mengurangi angka kasus TBC di Jawa Barat.

Dalam pertemuan tersebut, kata Nina, peserta mencoba melakukan identifikasi masalah tentang TBC di Jawa Barat. Pasalnya dari segi anggaran dan program, Jawa Barat tidak kekurangan bahkan terbilang banyak. Namun anehnya, temuan kasus di kabupaten dan kota di Jawa Barat masih saja rendah. Nina menduga, rendahnya temuan kasus di daerah mungkin akibat komitmen yang bergulir belum sampai ke perangkat bawah.

“Kita berharap di kabupaten dan kota membuat surat edaran terkait tim percepatan dan bagaimana penanggulangan hingga di tingkat paling bawah. Seperti sampai RT/RW atau paling tidak di Puskesmas-puskesmas. Atau mungkin sudah ada tapi tinggal memotivasi dan menjaga semangatnya yang penting,” ujarnya lagi.

Exit mobile version