Kemudian pihak PJT2 siap menyediakan alat berat apabila ada kelompok masyarakat meminta, asal wilayahnya yang memang strategis mudah mengangkat serta ada lokasi untuk membuang tanaman ini, beber Dedi menceritakan kronologis pertemuannya dengan pihak PJT II.
Menindaklanjuti pertemuannya dengan pihak PJT II termasuk adanya hal yang sama yang disampaikan oleh perwakilan Paguyuban Petani Ikan (PPI), maka dapat diputuskan bersama antara PJT II, Dansektor 14, petani ikan, nahkoda perahu termasuk Dedi sendiri sebagai perwakilan pemerintahan, untuk membersihkan Eceng Gondok dengan cara swadaya gotong royong bersama seluruh elemen masyarakat.
“Termasuk kita dapat bantuan alat berat dari PJT II berupa Beko dengan modifikasi khusus serta alat angkut Dum truk. Dibantu pekerja dari para petani dan nahkoda perahu dengan sistem piket.”terang Dedi.
Pantauan di lapangan, pada Senin kemarin, 22 November 2021, pengangkatan eceng ini mulai dilakukan warga yang difokuskan di Dermaga Serpis dan pelabuhan bongkar muat hasil ikan zona Serpis. Tampak ikut dari unsur TNI satgas Citarum harum, satpolair, dinas perhubungan dan dari PJT 2 menurunkan 2 unit alat berat beko ampibi dan damtruk.
Sementara pihak PJT2 sendiri pun tetap melakukan pengangkatan di area bendungan utama. Sekarang ada 2 titik pengangkatan yg menggunakan alat berat dan di pesisir lain ada masyarakat melakukan pengangkatan secara manual.
Diharapkan kedepan seluruh masyarakat sekitar danau yang menggantungkan perekonomiannya dari danau Jatiluhur bisa swadaya seperti yang sudah dilakukan di beberapa Desa pesisir waduk.
“Bagi saya hal baik ini tetap terjaga antara pihak pengelola waduk serta semua unsur masyarakat bersama pemerintah daerah karena kalau bukan kita siapa lagi yang akan menjaga danau terutama untuk masa depan anak cucu kita.”,harap Dedi.
Kegiatan pembersihan Eceng Gondok di permukaan air waduk Jatiluhur akan terus dilakukan tanpa batas waktu yang ditentukan, hingga keberadaan Eceng Gondok ini memang betul-betul hilang dari Waduk Jatiluhur. (Budi A Permana)