Pemkab Purwakarta Antisipasi Pergeseran Klaster Industri ke Keluarga

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meninjau RSUD Bayu Asih Purwakarta didampingi Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika dan Direktur RS Bayu Asih, dr.H. Agung dan Sekretaris GTPP Covid-19, H. Wieby

Harusnya, kata dia, untuk warga yang terkonfirmasi positif itu tidak boleh begitu saja melakukan isoman. Karena, pemerintah telah menyiapkan tempat isolasi berikut tenaga kesehatan yang terus memantau perkembangan mereka. “Jadi, sangat wajar dari hasil tracing cepat beberapa hari ini jumlah kontak erat pun mengalami peningkatan,” kata dia.

Anne mengklaim, beberapa waktu lalu pihaknya telah mengundang pihak perusahaan yang melaporkan ada karyawannya yang positif. Sebagian, kata dia, untuk karyawan yang positif telah dibawa ke tempat isolasi yang menjadi rujukan pemerintah. “Kalau isoman di rumah, itu kan pengawasannya jadi sulit,” jelas dia.

Sementara, terkait ketersediaan obat antivirus, Anne mengaku, saat ini stoknya memang menipis sejak pekan kemarin. Atas kondisi tersebut, pihaknya sudah melaporkan dan berkirim surat ke pemprov. Kabarnya, saat ini pemprov sedang mengupayakan supaya suplai obat antivirus termasuk tabung oksigen untuk Purwakarta diperhatikan.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga berpendapat sama. Makanya, pihaknya mengimbau kepada industri yang terdapat kasus covid untuk melaporkan ke satgas setempat supaya pengawasan bisa dilakukan sedini mungkin. Tujuannya, supaya meminimalisasi terjadinya perpindahan kasus dari industri ke rumah tangga atau klaster keluarga.

“Kami juga akan melayangkan surat teguran kepada industri-industri yang tidak melaporkan. Gara-gara banyak yang tak melapor, saat ini terjadilah klaster keluarga,” ujarnya. (001)