Ia menambahkan, Diklat ini juga digelar sebagai bentuk kaderisasi bagi kader Ansor Kecamatan Tegalwaru menghadapi kemajuan teknologi.
Sementara, Yuslipar salah satu narasumber pelatihan jurnalistik mengungkapkan, bahwasanya semua orang bisa membuat karya jurnalistik, asalkan memiliki keinginan yang kuat dan mau belajar, bukan hanya sekadar teori. Ada pribahasa, bisa karena biasa.
“Semua butuh proses. Semua wartawan tidak ujug-ujug bisa menulis berita. Mereka terus belajar secara rutin. Pribahasanya kalau kita ingin belajar renang, tidak hanya cukup teori, tapi harus langsung praktik berenang itu sendiri. Sama halnya dengan pelatihan jurnalistik,” ungkap Yuslipar, salahsatu jurnalis di Kantor Berita RMOL Jabar.
Diketahui, sedikitnya 30 orang yang mengikuti pelatihan jurnalistik tersebut, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. (Budi A. Permana )