“Formalnya, reses adalah kegiatan legislatif dan merupakan kewajiban setiap nggota DPRD untuk bertemu konstituennya. Untuk menyampaikan program-program kerja pemerintah dan menyerap aspirasi dari warga sesuai dapilnya masing-masing,”ujar Nina Heltina.
Menurut politisi Partai Gerindra yang juga Ketua MPC Pemuda Pancasila (PP) Purwakarta itu juga mengatakan, suara masyarakat sangat penting didengarkan dalam reses, termasuk apa saja sebenarnya yang dibutuhkan masyarakat dan aspirasi itu harus diperjuangkan.
Dalam reses, Teh Nina – sapaan untuk Nina Heltina – juga meminta masyarakat untuk menyampaikan apa saja yang dianggap menjadi sebuah kebutuhan dalam bentuk fasilitas umum yang memang membutuhkan perhatian. “Jika ada di daerah setempat yang aspirasi pembangunannya belum terakomodir oleh pemerintah daerah, mangga diajukan,” katanya.
Meski demikian, Ia berharap masyarakat sadar dan bisa bersabar terhadap setiap proses yang harus ditempuh guna merealisasikan apa yang diinginkan. “Insyaallah saya akan berjuang semaksimal mungkin menampung dan memperjuangkan aspirasi masyarakat,”janjinya.
Sementara, berkaitan dengan suasana reses yang berbeda dari sebelumnya, Teh Nina menjelaskan, selama masa adaptasi kebiasaan baru protokol kesehatan wajib dijalankan di semua kegiatan ke-dewan-an.
“Reses kali ini berbeda dengan sebelumnya. Di samping menerapkan protokol kesehatan, mulai wajib pakai masker dan mencuci tangan sebelum memasuki acara, audiens juga dikurangi 50 persen dan duduknya berjarak,” demikian Nina Heltina (007)