Perpusda Purwakarta Jadi Contoh Perpustakaan Nasional dalam Meningkatkan Kemampuan Masyarakat

Selain pelatihan rajutan, ia menambahkan masih ada pelatihan-pelatihan lainnya yang ada di Perpusda Purwakarta seperti kelas menulis, kelas menyablon dan lainnya. Sampai saat ini Perpustakaan sudah banyak yang berkunjung untuk mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut.

“Setelah ia berhasil dengan produk rajutan yang turut membantu perekonomiannya, ia meminta saya untuk membuka pelatihan merajut di Perpustakaan Purwakarta. Saya menyambut baik hal tersebut, dengan syarat menerapkan protokol kesehatan mengingat saat ini pandemi Covid-19, seperti membatasi jumlah peserta pelatihan setiap harinya. Untuk jadwal pelatihan merajut setiap hari Rabu dan Jumat, untuk kelas menulis di hari Sabtu, kemudian kelas printing atau sablon juga sudah kita siapkan peralatannya,” katanya.

Ia mengungkapkan, mengapa Purwakarta menjadi satu-satunya kabupaten yang mewakili Jawa Barat sebagai kabupaten percontohan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, yakni dampak yang sangat baik untuk perekonomian masyarakat.

“Sebetulnya di Jawa Barat yang terpilih ini ada 2 kabupaten, yaitu Purwakarta dan Pangandaran, setelah diseleksi lagi melihat dari dampak yang paling bagus yang bisa memulihkan perekonomian masyarakat yaitu Purwakarta. Seperti yang disebutkan diatas, inovasi yang dihasilkan dari membaca buku (merajut) sangat berdampak positif untuk ekonomi masyarakat,” ungkapnya.

Untuk kedepannya setelah pandemi ini selesai, ia akan sosialisasi ke setiap sekolah SMA di Purwakarta untuk datang ke Perpusda untuk membaca buku dan mengikuti pelatihan-pelatihan yang ada.

“Sehingga nantinya siswa/siswi sudah punya keterampilan dalam melakukan inovasi untuk mengisi waktu luangnya,” imbuh Dadan. (Ril)