TrendPurwakarta.com – Panitia Seleksi (Pansel) calon ketua Dewan Pendidikan (DP) Kabupaten Purwakarrta, Jawa Barat untuk priode 2020-2025 yang sedang berlangsung nampaknya harus bekerja keras agar menghasilkan Ketua DP yang kredibel dan Kapabel.
Sebab, tantangan dunia pendidikan di masa datang akan semakin berat di era serba digital. Apapun yang dilakukan dan menghasilkan kebijakan akan segera terpantau oleh masyarakat dan akan menjadi polemik khususnya informasi di media social yang terkadang lebih kejam daripada “Begal” bahkan mungkin jauh lebih sadis dari debt collector nakal yang suka merampas kendaraan penunggak dijalanan.
Jika Pansel yang saat ini sedang bekerja menyeleksi para kandidat Ketua DP yang diwakili oleh berbagai kalangan masyarakat yang punya qualifikasi mumpuni seperti dari praktisi perguruan tinggi, ahli hukum, ahli agama, pebisnis, tokoh masyarakat dan lainnya, salah memilih apalagi ada “pesanan” penguasa, maka bisa dipastika pendidikan dasar di Purwakarta rusak dari yang sedang berjalan.
Apalagi animo peserta yang mendaftarkan diri bertarung saat ini cukup banyak peminatnya yakni berjumlah 31 orang peserta. Mereka (peserta-red) memperebutkan kursi Ketua DP bukan asal mendaftar untung-untungan, dalam artian kepilih syukur tidak kepilih pun tidak apa-apa.
Sebagai contoh diantara pendaftar ada Dulnasir, SH.,MH. Dia merupakan seorang pengcara dan juga sebagai ketua Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Kabupaten Purwakarta.
Ada pula nama Ajat Sudrajat,SH pensiunan wartawan LKBN Antara. Terdapat pula dipeserta nama H. Agus Marzuki, S.Ip mantan anggota DPRD Purwakarta yang sempat menjadi Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Purwakarta priode sebelumnya yang naik posisi meneruskan sisa jabatan Ketua DP Kabupaten Purwakarta, Dr. H. Anang Abdul Razak, M.Pd (alm) yang meninggal dunia setahun lalu.