Bupati Purwakarta Serahkan 25 Unit Komputer ke Sekolah pada Kegiatan Gempungan di Buruan Urang Lembur

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika (baju putih) pada kegiatan Gempungan di Buruan Urang Lembur

Sebelumnya, Bupati Purwakarta juga menyempatkan diri untuk bersilaturahmi dengan Warga di Kecamatan Pasawahan dengan membagikan Sembako Welas Asih di Bale Sauyunan. Pembentukan Bale Sauyunan atau Posbindu ini merupakan kolaborasi antara Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Kesehatan dengan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta. Posbindu ini diperuntukkan khusus bagi lansia sehingga dapat terpantau kebutuhan pangan dan kesehatannya.

“Selain pembagian sembako, dibagikan juga buku pengecekan kesehatan. Warga di Kecamatan Pasawahan khususnya lansia, antusias melakukan pengecekan kesehatan. Semoga dengan adanya Posbindu ini, dapat meringankan kebutuhan pangan dan kesehatan para lansia,” kata Ambu Anne.

Kemitraan Dalam Upaya Penanggulangan Bencana

Pada hari yang sama namun di tempat berbeda, tepatnya di Gedung Joglo, Sekretaris Daerah Kabupaten Purwakarta yang juga sekaligus Ex Officio BPBD Purwakarta, Norman Nugraha membuka Kerja Sama Antar Lembaga Dan Kemitraan Dalam Penanggulangan Bencana Di Wilayah Kabupaten Purwakarta.

Menurut Norman, kegiatan ini bertujuan agar tercipta sebuah komitmen bersama untuk penanggulangan bencana dengan koordinasi antar lembaga dan kemitraan yang telah terjalin dengan baik, nantinya akan memudahkan komunikasi dalam penanganan bencana.

“Pemerintah Kabupaten Purwakarta saat ini sudah membentuk Desa Tangguh Bencana di 15 Kecamatan agar memiliki kemandirian untuk beradaptasi dan bersiap siaga menghadapi bencana serta memulihkan diri dari dampak bencana, sehingga masyarakat dapat mengenali dan mengidentifikasi potensi bencana yang ada di wilayah masing-masing, serta dapat mempersiapkan diri apabila bencana itu terjadi,” kata Norman.

Menurutnya, potensi kerawanan bencana yang ada di Kabupaten Purwakarta, terutama dari data potensi pergerakan tanah berada pada kategori menengah hingga tinggi, dan terjadinya banjir yang artinya sangat rentan terjadinya bencana.

“Kita terus mengantisipasi hal ini dengan siap siaga menghadapi bencana serta memulihkan diri dari dampak bencana, sehingga masyarakat dapat mengenali dan mengidentifikasi potensi bencana yang ada di wilayah masing-masing, serta dapat mempersiapkan diri apabila bencana itu terjadi,” demikian Norman Nugraha. (jainul abidin/hms)