Selain itu, dalam dua pekan terakhir ini, kluster perusahaan yang menempati angka paling tinggi diantaranya PT. South Pasific Viscose, PT. Indo Bharat, dan PT. Hino. Hal ini menunjukkan lonjakan yang luar biasa, terutama di kluster industri. “Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah-langkah yang komprehensif oleh semua pihak dan dalam jangka waktu panjang,” tuturnya.
Kata dia, hari ini terjadi penambahan angka yang terkonfirmasi positif cukup banyak, sehingga total angka yang terkonfirmasi positif yaitu sebesar 684 orang.
“Lonjakan angka kasus aktif ini menunjukkan bahwa Kabupaten Purwakarta harus lebih waspada, selalu menerapkan Testing, Tracing, dan Treatment (3T) dan selalu menerapkan protokol kesehatan yaitu Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak (3M) dalam kehidupan sehari-hari. Purwakarta melakukan tracing yang luar biasa, sehingga dapat diketahui kluster baru dalam penyebaran Covid-19 di Kabupaten Purwakarta,” kata Ambu Anne.
Adapun kebijakan umum Pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam menghadapi lonjakan kasus konfirmasi Covid-19 diantaranya penutupan sementara destinasi wisata sampai dengan tanggal 20 Juni 2021, pembatasan jam operasional dan kapasitas meja kursi makan di rumah makan, restoran, cafe dan pertokoan, penutupan sementara fasilitas permainan anak di beberapa lokasi, penundaan perizinan acara resepsi pernikahan, hiburan atau event dan pertemuan besar, penundaan simulasi dan uji coba pembelajaran tatap muka, optimalisasi Bale Panggeuing (PPKM Mikro di RT/RW/Desa/Kelurahan dan posko PPKM Kecamatan.
Dalam rakor dan evaluasi penanganan Covid-19 itu nampak hadir; Kapolres Purwakarta, Dandim 0619/Purwakarta, Para Asisten, Para Kepala OPD se-Kabupaten Purwakarta, dan dihadiri secara virtual oleh Para Camat, Kepala Desa/Lurah, Satgas COVID-19 di Kecamatan, Desa/Kelurahan dan Kepala Puskesmas, perwakilan PT. South Pasific Viscose, PT. Hino, PT. Univance Indonesia, PT. SIWS, PT. Simon, Waskita, PJT II, PT. Mitsuba, PT. Indorama, PT. Indo Bharat Rayon, dan PT. Indopoly. (001)