Hasil Rembukan Pemkab Purwakarta Komitmen Tekan Angka Stunting

TrendPurwakarta.com – Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika didampingi Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Agus Rachlan Suherlan menghadiri pertemuan sekaligus penandatanganan dan komitmen bersama dalam acara Rembuk Stunting Kabupaten Purwakarta Tahun 2021.

Acara bertemakan; bersinergi untuk pencegahan dan penanganan stunting itu digelar di Plaza Prime Hotel Kawasan Kota Bukit Indah itu dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, Senin 31 Mei 2021.

Laporan pelaksanaan Rembuk Stunting disampaikan oleh Kepala Bappelitbangda Purwakarta, Aep Durrohman. Dimana sesuai dengan arahan presiden tentang percepatan pencegahan stunting yang disampaikan dalam rapat terbatas pada 5 Agustus 2020 lalu.

Menurut Aep, pemerintah telah menetapkan Peraturan Presiden Nomor 59 tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Upaya percepatan perbaikan gizi merupakan bagian dari TPB yang bertujuan untuk mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik dan mendukung pertanian berkelanjutan.

“Stunting telah ditetapkan sebagai prioritas nasional dalam dokumen perencanaan dan TPB. Stunting juga merupakan kondisi kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, yaitu mulai dari masa 1000 hari pertama kehidupan (1000 hpk), yang tidak hanya menyebabkan hambatan pada pertumbuhan fisik, akan tetapi mempunyai dampak yang sangat besar di masa akan datang, dengan terhambatnya perkembangan yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktifitas,” kata Aep.

Adapun dampak stunting sangatlah komplek, pemerintah mempunyai kebijakan intervensi dalam penurunan stunting melalui aksi integrasi yang dilakukan secara terkoordinir, terpadu, dan bersama-sama. “Rembuk stunting tahun kedua dan ini merupakan tahapan ketiga dari delapan tahapan aksi integrasi, intervensi stunting,” kata Aep.

Sementara, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta dan seluruh stakeholder terus berkomitmen bersama-sama dalam upaya penanganan dan pencegahan termasuk penurunan angka stunting di Kabupaten Purwakarta.

“Ikhtiar ini masih harus terus dilaksanakan karena berdasarkan hasil survei pemantauan status gizi tahun 2017 angka stunting di Kabupaten Purwakarta ditemukan 30.9% dan berhasil turun menjadi 23.43% pada tahun 2019 berdasarkan hasil survei status gizi berbasis masyarakat,” kata Ambu Anne.

Menurutnya, target penurunan adalah 14% pada tahun 2024. Penurunan prevalensi stunting juga ditemukan pada hasil data surveilans yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan melalui bulan penimbangan balita yaitu 9,45% pada tahun 2017, 7,2% tahun 2018, 4,55% tahun 2019, dan sedikit meningkat tahun 2020 menjadi 4.83%.

“Peningkatan ini sedikit, namun harus diwaspadai mengingat masa pandemi Covid-19 yang menghambat proses surveilans, dimana penimbangan balita di Posyandu di hentikan, petugas kesehatan terkonsentrasi untuk penanganan Covid-19, dibatasinya kegiatan berkelompok yang membuat rendahnya tingkat partisipasi masyarakat di posyandu,” kata Ambu Anne.

Sebelum masa pandemi Covid-19 mencapai partisipasi masyarakat diatas 90%, dan pada masa pendemi ini hanya mencapai 56% sehingga angka tersebut belum bisa menggambarkan kondisi secara keseluruhan.

Akan tetapi Ambu Anne tetap mengapresiasi, karena kegiatan penurunan stunting tetap diupayakan oleh semua sektor pada masa pandemi Covid-19 ini.