Disidik Purwakarta Terapkan Eco-brick Jadi Solusi Pembelajaran Selama Pandemi

eco-brick solusi pembelajaran dimasa pandemi

Karenanya, selama pandemi Covid-19 ini, anak-anak di Purwakarta mengikuti pembelajaran pembuatan ecobrick. Salah satunya, dibuat menjadi kursi dan meja. Ecobrick tersebut, bahan utamanya adalah sampah plastik.

Kebijakan pembelajaran ini, lanjutnya, sudah diterapkan disejumlah sekolah. Bahkan, kedepan akan diperluas lagi. Dengan demikian, sekolah-sekolah yang tak memiliki mebeler, bisa memanfaatkan ecobrick untuk dijadikan kursi dan meja pengganti mebeler yang biasa digunakan sekolah.

Sehingga, dari pembelajaran ini, anak-anak bisa mendapatkan ilmu pokok, seperti pelajaran matematika, Bahasa Indonesia dan lainnya. Tak hanya itu, mereka juga akan memiliki ketrampilan lain, yakni membuat kursi ecobrick.

“Ilmunya dapat, lingkungan juga bisa terbebas dari sampah plastik yang saat ini kondisinya sudah cukup memprihatinkan,” ujar Purwanto.

Purwanto menjelaskan, untuk membuat satu botol ecobrick ukuran 1,5 liter dibutuhkan sampah plastik minimalnya dua karung plastik. Jika dalam satu kursi, dibutuhkan minimalnya 10 botol, maka berapa karung sampah plastik akan terserap. Dengan begitu, lingkungan bisa terbebas dari sampah plastik, jika kebijakan ini bisa dijalankan dengan paripurna.

Selain itu, dengan menggunakan kursi ekobrick ini, keuntungan lain dari ecobrick ini sekolah bisa menghemat biaya. Termasuk, biaya dari APBD untuk pengadaan mebeler. Bahkan, kursi ecobrick ini bisa tahan sampai 100 tahun yang akan datang. (001)