Ditemui terpisah, sejumlah pejabat yang semula memegang jabatan eselon III a di struktural beralih ke fungsional ketika ditanya mengapa mereka memilih pindah dari pejabat struktural ke fungsional, rata-rata mengaku mengejar usia pensiun lebih panjang ketimbang jadi pejabat struktural pada tingkat pejabat struktural eselon III.
“Kalau untuk jabatan struktural eselon III kayak saya pensiunnya diusia 58 tahun. Tapi kalo pindah ke fungsional usia pensiun jadi 60 tahun sama dengan pejabat eslon II (setingkat Kepala Dinas/Kepala Badan, Inspektur, Staff ahli bupati, Asda-red),”kata seorang pejabat eselon III a yang kini menjadi pejabat fungsional yang enggan disebutkan namanya.
Selain alasan putar haluan dari jabatan struktural ke fungsional karena faktor usia pensiun, juga sejumlah pejabat mengaku faktor tidak lulus-lulus ketika mengikuti test open bidding untuk menempati posisi jabatan eselon II, “Beberapa kali ikut open bidding gak lulus-lulus. Malah yang lulus yang masih usia muda dan konon orang dekat dan mendapat restu penguasa. Ah…wartawan pasti faham maksud saya, Iya kan ?”kata sang pejabat balik bertanya. (jab)
