Lebih lanjut Uyat mengatakan, pihaknya (FKKSMKS-red) akan menghadap ke tim gugus covid-19 kabupaten Purwakarta dengan membawa proposal dan memberikan penguatan untuk terkabulkannya kbm tatap muka, walaupun hanya mata pelajaran praktik saja, “Namun pada akhirnya tetap mengikuti kebijakan pemkab/gugus tim covid-19 kabupaten. Pwk,”tulis Uyat.
Ketika ditanya berapa persen perbandingan orang tua yang setuju dan tidak setuju dilaksanakan pembelajaran tatap muka, “Prosentase persetujuan ortu kbm tarap muka masih tahap penjajagan baru mencapai 75 %, itu juga masih terus konfirmasi dg ortu perdik,”katanya.
Diminta pendapatnya yang paling terkendala di sekolah SMK Swasta, dirinya berujar, “Kendala yg paling mendasar pembelajaran tidak maksimal terutama pendidikan karakter, keuangan juga terhambat sementara honorarium Tendik dan Tenaga Kependidikan setiap bulan harus dibayar, juga operasional lainnya,”demikian Ketua FKKSMKS, Uyat Sudaryat.(001)
